Friday, December 29, 2017

Paulo Bruno Exequiel Dybala

Sumber: cdn.shopify.com, 1.pictures.zimbio.com,
metrouk2.files.wordpress.com

Setelah kemunculan Lionel Messi yang fenomenal, Argentina seolah-olah mengalami masa kering dalam mempertahankan tradisi sebagai penghasil pemain berbakat besar dan berkelas dunia. Namun, seorang pemuda asal Cordoba bernama Paulo Dybala berhasil mengakhirinya dengan tampil impresif bersama Juventus. Paulo Dybala kini tumbuh menjadi bintang baru Argentina yang disebut-sebut siap meneruskan kebintangan Messi dan Maradona.
Paulo Dybala, yang memiliki nama lengkap Paulo Bruno Exequiel Dybala, lahir di Cordoba, Argentina, pada 15 November 1993 (umur 24 tahun). Dybala memulai karier sepak bolanya di klub domestik Argentina, Instituto de Córdoba. Dari Cordoba, ia memutuskan untuk bergabung dengan klub Seri A Italia, Palermo, pada tahun 2012.  Dua tahun kemudian, pada akhir musim kompetisi 2014/2015 ia hijrah ke Juventus.
Di klub asal Turin itu Dybala biasa bermain sebagai penyerang. Gaya bermain Dybala disebut-sebut mirip dengan pemain seniornya di tim nasional Argentina yang bermain untuk Manchester City, Sergio Agüero, serta mantan pemain AS Roma dan tim nasional Italia, Vincenzo Montella. Sejak direkrut dari Palermo, ia terus menunjukkan perkembangan positif yang menggembirakan pelatih dan manajemen Juventus.
Pada musim kompetisi 2017/2018 Dybala kian memperlihatkan permainan yang gemilang baik di liga domestik Italia (Seri A) maupun di Liga Champions. Berkali-kali ia bermain impresif serta mencetak gol-gol krusial yang menentukan kemenangan Juventus. Misalnya, ketika Juventus mengalahkan Barcelona 3-0 di leg pertama perempat final Liga Champions 2017/2018, dua gol si Nyonya Tua diborong oleh Dybala. Adapun dalam lanjutan pekan kelima Liga Italia, ia mencetak hat-trick untuk membawa Juventus melumat Sassuolo 3-1.
Pemain yang menyandang julukan “La Joya” ini diperkirakan akan mampu meneruskan jejak Messi dan Sergio Aguero sebagai bintang tim nasional Argentina. Di Juventus sendiri Dybala diserahi misi untuk mengenakan kaos bernomor punggung 10 –- sebagai pengakuan atas perannya sebagai pemain penting yang menentukan tim. Tradisi di Juventus, kaos bernomor 10 dianggap keramat dan sangat sering dikenakan oleh bintang utama tim, seperti Roberto Baggio dan Del Piero.
Sampai sejauh ini, pemain yang memiliki tinggi badan 177 cm itu menunjukkan tanda-tanda jelas sebagai bintang masa depan yang akan bersinar terang baik di Juventus maupun di tim nasional Argentina. Di Juventus, dalam usia 24 tahun saat ini, Dybala sudah mampu melampaui catatan gol yang dibuat seniornya dari Argentina, Gonzalo Higuain, untuk musim kompetisi 2017/2018. Hingga artikel ini ditulis, Dybala menjadi pemain Juventus dengan torehan gol terbanyak untuk semua kompetisi musim 2017/2018.
Memasuki musim 2017/2018, Dybala kian mencuri perhatian dan mengundang banyak pujian. Legenda Juventus, Alessandro Del Piero, terkesan dan beberapa kali memuji penampilan Dybala. Menurut Del Piero, permainan Dybala makin menunjukkan kematangan. “Saat ini, semua kiper mungkin takut jika berhadapan dengan Dybala,” ujar Del Piero.
Kiper Juventus, Wojciech Szczesny, meramalkan Paulo Dybala akan menjadi pemain terbaik dunia, suatu saat nanti. Kehebatan Dybala membuat Szczesny terpukau. Pria Polandia itu lantas membandingkannya dengan beberapa pemain hebat yang pernah menjadi rekan setimnya. “Saya bermain bersama Thierry Henry, Cesc Fabregas, dan Mesut Ozil. Berarti saya pernah melihat pencetak gol yang sangat hebat di latihan. Namun, Dybala merupakan talenta yang sangat spesial. Dia dapat menjadi pemain terbaik di dunia,” puji Szczesny seperti dirilis Tribalfootball.
Pelatih Juventus,  Massimiliano Allegri, memuji Dybala sebagai pemain yang akan berkembang menjadi pemain kelas dunia. Menurut Allegri, Dybala adalah pemain hebat. “Dia (Dybala) dan Neymar bisa menjadi dua pemain terbaik di dunia setelah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pensiun,” kata Allegri.
Allegri mengakui, kehadiran Dybala di Juventus membuat dirinya senang. “Saya bahagia dan sangat beruntung dapat memilikinya di dalam tim saya,” ujar Allegri.  “Saat kami maju, dia harus terus bermain hanya dengan dua sentuhan. Saat dia bermain seperti itu, dia tak terbendung. Menurut Allegri, kendatipun masih bisa berkembang lagi, untuk saat ini Dybala seperti tak tertandingi. Dia berubah menjadi pemain yang luar biasa,” tambah Allegri.

No comments:

Post a Comment