Sumber: cdn.shopify.com, 1.pictures.zimbio.com, metrouk2.files.wordpress.com |
Setelah kemunculan Lionel Messi yang fenomenal,
Argentina seolah-olah mengalami masa kering dalam mempertahankan tradisi
sebagai penghasil pemain berbakat besar dan berkelas dunia. Namun, seorang
pemuda asal Cordoba bernama Paulo Dybala berhasil mengakhirinya dengan tampil
impresif bersama Juventus. Paulo Dybala kini tumbuh menjadi bintang baru
Argentina yang disebut-sebut siap meneruskan kebintangan Messi dan Maradona.
Paulo Dybala, yang memiliki nama lengkap Paulo Bruno
Exequiel Dybala, lahir di Cordoba, Argentina, pada 15 November 1993 (umur 24 tahun).
Dybala memulai karier sepak bolanya di klub domestik Argentina, Instituto de Córdoba. Dari Cordoba, ia
memutuskan untuk bergabung dengan klub Seri A Italia, Palermo, pada tahun 2012. Dua tahun kemudian, pada akhir musim
kompetisi 2014/2015 ia hijrah ke Juventus.
Di
klub asal Turin itu Dybala biasa bermain sebagai penyerang.
Gaya bermain Dybala disebut-sebut mirip dengan pemain seniornya di tim nasional
Argentina yang bermain untuk Manchester City, Sergio Agüero,
serta mantan pemain AS Roma dan tim nasional Italia, Vincenzo Montella.
Sejak direkrut dari Palermo, ia terus menunjukkan perkembangan positif yang
menggembirakan pelatih dan manajemen Juventus.
Pada
musim kompetisi 2017/2018 Dybala kian memperlihatkan permainan yang gemilang
baik di liga domestik Italia (Seri A) maupun di Liga Champions. Berkali-kali ia
bermain impresif serta mencetak gol-gol krusial yang menentukan kemenangan
Juventus. Misalnya, ketika Juventus mengalahkan Barcelona 3-0 di leg pertama
perempat final Liga Champions 2017/2018, dua gol si Nyonya Tua diborong oleh
Dybala. Adapun dalam lanjutan pekan kelima Liga
Italia, ia mencetak hat-trick untuk
membawa Juventus melumat Sassuolo 3-1.
Pemain
yang menyandang julukan “La Joya” ini diperkirakan akan mampu meneruskan jejak
Messi dan Sergio Aguero sebagai bintang tim nasional Argentina. Di Juventus
sendiri Dybala diserahi misi untuk mengenakan kaos bernomor punggung 10 –-
sebagai pengakuan atas perannya sebagai pemain penting yang menentukan tim.
Tradisi di Juventus, kaos bernomor 10 dianggap keramat dan sangat sering
dikenakan oleh bintang utama tim, seperti Roberto Baggio dan Del Piero.
Sampai sejauh ini, pemain
yang memiliki tinggi badan 177 cm itu menunjukkan tanda-tanda jelas sebagai
bintang masa depan yang akan bersinar terang baik di Juventus maupun di tim
nasional Argentina. Di Juventus, dalam usia 24 tahun saat ini, Dybala sudah
mampu melampaui catatan gol yang dibuat seniornya dari Argentina, Gonzalo
Higuain, untuk musim kompetisi 2017/2018. Hingga artikel ini ditulis, Dybala
menjadi pemain Juventus dengan torehan gol terbanyak untuk semua kompetisi
musim 2017/2018.
Memasuki musim 2017/2018,
Dybala kian mencuri perhatian dan mengundang banyak pujian. Legenda Juventus,
Alessandro Del Piero, terkesan dan beberapa kali memuji penampilan Dybala.
Menurut Del Piero, permainan Dybala makin menunjukkan kematangan. “Saat ini, semua kiper mungkin takut jika berhadapan
dengan Dybala,” ujar Del Piero.
Kiper Juventus, Wojciech Szczesny,
meramalkan Paulo Dybala akan menjadi pemain terbaik dunia, suatu saat
nanti. Kehebatan Dybala membuat Szczesny terpukau. Pria Polandia itu
lantas membandingkannya dengan beberapa pemain hebat yang pernah menjadi rekan
setimnya. “Saya bermain bersama Thierry
Henry, Cesc Fabregas, dan Mesut Ozil. Berarti saya pernah melihat pencetak gol
yang sangat hebat di latihan. Namun, Dybala merupakan talenta yang sangat
spesial. Dia dapat menjadi pemain terbaik di dunia,” puji Szczesny seperti
dirilis Tribalfootball.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, memuji Dybala sebagai pemain yang akan
berkembang menjadi pemain kelas dunia. Menurut Allegri, Dybala adalah pemain
hebat. “Dia (Dybala) dan Neymar bisa menjadi dua pemain
terbaik di dunia setelah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pensiun,” kata Allegri.
Allegri mengakui, kehadiran Dybala di
Juventus membuat dirinya senang. “Saya bahagia dan sangat beruntung dapat
memilikinya di dalam tim saya,” ujar Allegri. “Saat kami maju, dia harus terus
bermain hanya dengan dua sentuhan. Saat dia bermain seperti itu, dia tak
terbendung. Menurut Allegri,
kendatipun masih bisa berkembang
lagi, untuk saat ini Dybala seperti tak tertandingi. “Dia berubah menjadi
pemain yang luar biasa,” tambah Allegri.
No comments:
Post a Comment