Gorbachev, membebaskan dunia dari ancaman Perang Dingin (Sumber: pariani-enimerosi.blogspot.com) |
(Sumber: Sadah Siti Hajar, Embun, http://caraelok.blogspot.co.id/2016/12/seri-pejuang-dan-pahlawan-hak-asasi_20.html, 25 Desember 2016)
Mikhail
Sergeyevich Gorbachev lahir di Privolnoye, Stavropol, Rusia, pada 2 Maret 1931.
Ayahnya adalah seorang tentara yang pernah dua kali terluka dalam pertempuran,
sedangkan ibunya adalah perempuan sederhana yang kurang berpendidikan.
Gorbachev berasal dari keluarga petani dan banyak menghabiskan masa kecilnya di
pedesaan.
Pada
masa remaja, di tengah kehidupan negara Uni Soviet yang sulit dan keras,
Gorbachev menekuni bidang pertanian dengan bekerja di stasiun mesin traktor di
Stavropol. Ia dikenal sebagai pekerja keras, berdisiplin, dan menjadi teladan
bagi banyak pekerja lain. Untuk prestasi kerjanya yang bagus, ia mendapat
anugerah Ordo Merah, sebuah penghargaan dalam bidang ketenagakerjaan.
Gorbachev
juga dikenal cerdas serta memiliki prestasi sekolah yang tinggi. Dari seorang
yang berlatar belakang dunia pertanian dan pedesaan, ia menjadi seorang yang
terdidik dalam bidang hukum dan pertanian. Ia mempelajari ilmu hukum di
Fakultas Hukum Universitas Moskow serta mendalami ilmu pertanian di Institut
Pertanian Stavropol.
·
Pengalaman
Selama Kuliah
Selama
kuliah di Universitas Moskow, Gorbahev mendapat pengalaman penting. Ia terkesan
dengan pemikiran beberapa dosennya –– salah satunya adalah Stepan Fyodorovich
Kechekyan, yang mengajar sejarah pemikiran hukum dan politik. Mereka telah
membuka mata dan pikiran Gorbachev mengenai dunia intelektual yang lebih luas.
Sebelum
kuliah di Universitas Moskow, Gorbachev merasa terkungkung dalam satu pemikiran
yang sempit. Namun, setelah belajar di universitas, ia mulai berpikir,
berefleksi, dan melihat sesuatu secara berbeda. Indikasi yang mencuat dari hal
ini adalah bahwa setelah mengenal pemikiran beberapa dosennya, Gorbachev
menjadi terbuka dengan pemikiran dan hal lain di luar Marxisme, Leninisme, dan
komunisme yang sebelumnya ia percaya dan ia anut.
Pada
saat kuliah di Universitas Moskow pula, Gorbachev merasakan terjadinya
perubahan. Kematian pemimpin Uni Soviet, Josep Stalin –– yang diktator dan
otoriter –– pada tahun 1953, menyebabkan iklim akademis di kampus menjadi lebih
baik dan positif. Diskusi-diskusi di kalangan mahasiswa menjadi berlangsung
lebih bebas dan terbuka.
Belajar
di Universitas Moskow memberikan pengalaman berharga bagi Gorbachev.
Pemikiran-pemikiran alternatif –– di luar Marxisme, Leninisme, dan komunisme ––
memberinya banyak inspirasi dalam menjalani pekerjaan dan karier setelah tamat
kuliah. Setelah lulus tahun pada 1955 dengan predikat penuh pujian, ia aktif di
Komsomol (Liga Pemuda Komunis) serta bergabung dengan berbagai organisasi
politik. Gorbachev menikah pada tahun 1953 dengan Raisa Maximovna Titarenko,
perempuan cerdas, anggun, dan bergelar Ph.D. (philosophy of doctor) yang ia kenal semasa kuliah.
·
Tokoh
Reformis
Gorbachev
memulai karier politiknya pada tahun 1956. Di Uni Soviet yang menganut sistem
partai tunggal, yakni Partai Komunis Uni Soviet (Kommunisticheskaya Partiya
Sovetskogo Soyuza), Gorbachev tidak memiliki pilihan lain kecuali bergabung
dengan partai tersebut. Ia bergabung dengan partai ini pada tahun 1962,
kemudian pada tahun 1970 diangkat menjadi sekretaris partai.
Selama
bergabung dengan Partai Komunis, ia menjalin hubungan baik dengan beberapa
tokoh partai, seperti Mikhail Suslov (sekretaris senior partai) dan Yuri
Andropov (kepala badan intelijen KGB –– Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti).
Karier Gorbachev mulai menanjak dengan diangkat menjadi sekretaris komite
sentral partai di Moskow (1978). Ketika Yuri Andropov menjadi presiden Uni
Soviet, Gorbachev menjadi orang nomor dua dalam struktur garis komando partai.
Gorbachev baru diangkat menjadi sekretaris jenderal partai pada tahun 1985
setelah pemimpin tertinggi partai sekaligus presiden Uni Soviet, Konstantin
Chernenko, meninggal dunia.
Karier
politik Gorbachev mencapai puncaknya pada tahun 1988 dengan terpilih menjadi
presiden Uni Soviet untuk menggantikan Andei Gromyko. Figur Gorbachev sebagai
reformis atau pembaharu sebenarnya sudah mulai tampak sejak ia menduduki posisi
penting di dalam tubuh partai. Namun, kiprah pembaharuannya baru benar-benar
dapat ia tunjukkan secara mengesankan setelah memegang jabatan presiden.
Gorbachev
melakukan reformasi besar-besaran dalam bidang politik dan ekonomi. Pria yang
oleh pers Barat sering dipanggil dengan sebutan Gorby ini menggalakkan
reformasinya dengan program yang disebut ‘Glasnost’
dan ‘Perestroika’. Glasnost
adalah program yang dijalankan Gorby untuk menerapkan keterbukaan dan kebebasan
dalam bidang politik dan budaya, sedangkanperestroika untuk melakukan
pembangunan kembali bidang ekonomi.
Untuk
merealisasikan Glasnost, Gorbachev
melakukan gebrakan yang dianggap sangat tabu dalam perpolitikan tradisional Uni
Soviet. Ia memperluas wewenang presiden serta memindahkan kekuasaan partai
komunis kepada dewan perwakilan rakyat. Secara umum, ia melakukan banyak
pembatasan terhadap kekuasaan dan monopoli Partai Komunis Uni Soviet serta
membuka demokratisasi dalam kehidupan politik dan masyarakat Uni Soviet.
Dalam
politik luar negeri, ia melakukan terobosan-terobosan besar. Ia memutuskan
untuk menarik mundur pasukan Uni Soviet dari pendudukannya di Afghanistan serta
memperbaiki hubungan diplomatik dengan Cina (Tiongkok). Secara lebih luar biasa
dan sangat mengejutkan hampir semua orang –– tidak saja di Uni Soviet, tetapi
juga di seluruh dunia –– ia memutuskan untuk bekerja sama dan menandatangani
persetujuan pengendalian senjata dengan seteru berat Uni Soviet, yakni Amerika
Serikat.
Adapun
untuk menjalankan program Perestroika,
Gorbachev memperkenalkan mekanisme pasar bebas dalam perekonomian Uni Soviet.
Ia melakukan upaya pemberantasan korupsi dan meningkatkan efisiensi. Untuk
mendukung program perbaikan ekonomi, ia juga berusaha memperkuat pemberdayaan
sektor pertanian.
·
Mengakhiri
Perang Dingin
Kebijakan
luar negeri Gorbachev menimbulkan dampak yang tergolong hebat dalam percaturan
politik internasional. Serangkaian kebijakan luar negeri yang diambilnya dengan
cepat mengakhiri Perang Dingin. Perang Dingin adalah situasi ketegangan tinggi
antara Blok Timur (Pakta Warsawa) yang dipimpin Uni Soviet dan Blok Barat
(NATO) yang dipimpin Amerika Serikat yang secara mendadak dapat berubah menjadi
perang senjata nuklir terbuka antara keduanya.
Gorbachev
sangat berbeda dengan para pemimpin Uni Soviet sebelumnya. Dalam politik dan
urusan luar negeri, para pendahulunya cenderung antikompromi, militan,
konfrontatif, dan ofensif. Sebaliknya, dalam urusan yang sama, Gorbachev bersikap
kompromistis, moderat, dan peaceful (mengutamakan
sikap damai). Hal ini ia tunjukkan dalam menjalin hubungan dengan Amerika
Serikat dan negara-negara Barat. Langkah-langkah yang diambil Gorbachev
terhadap Amerika Serikat dan sekutunya tidak hanya mengakhiri Perang Dingin
yang selama sekitar 40 tahun sangat mengkhawatirkan penduduk bumi, melainkan
juga mengubah hubungan Blok Timur dan Blok Barat yang semula sarat rivalitas
dan bermusuhan menjadi bersahabat.
Gorbachev
juga menunjukkan sikap kenegarawanan yang besar. Tidak seperti para pemimpin
Uni Soviet sebelumnya yang konservatif dan otoriter, di dalam negeri ia
menunjukkan sikap lebih egaliter, akomodatif, dan memberi banyak kebebasan
kepada rakyat Uni Soviet untuk menggunakan hak-haknya. Ia juga memberi ruang
yang luas kepada semua pihak di negaranya untuk memanfaatkan kebebasan
berekspresi.
Adapun
di Eropa Timur, selain bersikap peaceful,
Gorbachev juga berusaha menjadi mediator dan motivator bagi penghapusan
kesewenang-wenangan oleh rezim komunis konservatif. Dalam menghadapi
negara-negara Eropa Timur, ia meninggalkan kebiasaan intervensi serta sikap
ofensif dan opresif para pemimpin Uni Soviet sebelumnya. Ia memberi keleluasaan
kepada pemerintah dan rakyat negara-negara Eropa Timur –– seperti Jerman Timur,
Polandia, Cekoslovakia, Bulgaria, Hongaria, dan Romania –– untuk menentukan
nasibnya sendiri setelah selama puluhan tahun diintervensi dan dikooptasi oleh
rezim pemerintah komunis Uni Soviet.
·
Mendapat
Apresiasi Tinggi dari Dunia
Nama
Gorbachev serta merta menjadi populer di seluruh dunia. Kebijakan-kebijakannya
mengubah citra pemimpin Uni Soviet di dunia internasional. Sebelumnya, para
pemimpin Uni Soviet dikenal memiliki citra yang angker, dingin, dan menakutkan,
tetapi di tangan Gorbachev citra itu berubah menjadi ramah, hangat, familiar,
dan menyejukkan.
Kebijakan-kebijakan
Gorbachev tidak hanya menimbulkan dampak positif di Uni Soviet sendiri,
melainkan juga di seluruh dunia. Sikapnya yang berdampak global terutama
terkait dengan keberaniannya bersikap kooperatif terhadap dunia Barat. Sikap
ini dikecam dan ditentang oleh para tokoh komunis konservarif di dalam negeri,
tetapi mendapat apresiasi tinggi dari banyak tokoh dan masyarakat dunia.
Keputusan Gorbachev untuk berdamai dengan Blok Barat dan mengakhiri Perang
Dingin telah menghindarkan masyarakat internasional dari ancaman perang nuklir
dahsyat yang sangat destruktif serta dapat membinasakan kehidupan di bumi.
Keterbukaan
dan kebebasan politik dan budaya yang dirintis Gorbachev di dalam negeri juga
telah membebaskan rakyat Uni Soviet dari kesewenang-wenangan rezim komunis
konservatif (garis keras). Sementara itu, kerelaannya untuk melepaskan kendali
atas negara-negara Eropa Timur serta membiarkan mereka mengambil kebijakan
sendiri telah mengantarkan ratusan juta masyarakat negara-negara Eropa Timur
keluar dari krisis kemanusiaan akibat kediktatoran rezim pemerintahan
komunisnya masing-masing. Komunisme, baik di Uni Soviet sendiri maupun di
negara-negara Eropa Timur, di mata banyak kalangan internasional, merupakan
sebuah potret buruk yang terbukti hanya menguntungkan dan memakmurkan para
petinggi partai (komunis), tetapi menyebabkan ketertindasan dan kesengsaraan
masyarakat luas.
Gorbachev
oleh banyak kalangan dianggap sebagai tokoh besar dunia abad ke-20 yang sangat
berjasa dalam mengupayakan terwujudnya perdamaian dunia serta membebaskan
masyarakat di berbagai kawasan dari ketertindasan. Gorbachev dinobatkan sebagai
penerima hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1990. Ia juga mendapat puluhan penghargaan
(award) internasional bergengsi lain dari berbagai lembaga dunia, seperti Memorial Medal of Sorbonne (1989), Memorial Medal of Rome Municipality
(1999), Franklin D. Roosevelt Liberty
Medal (1990), Gold Medal Prometheus National Technological University of Athens
(1993), Gold Medal of Thessaloniki
(1993), International Statesman Award
(1993), Gold Badge University of Oviedo
(1994), Grand Cross of Freedom
(1995), Grand Cross Special Class of the
Order of Merit (1999), Order of the
White Lion with a Ribbon (1999), Induction
into the International Academy of Achievement (2000), Indira Gandhi Award (1988), National
Liberty Award for Effort Against Oppression (1998), dan Albert Einstein Award for Contribution to
Peace and Mutual Understanding Among Peoples (1990).
Gorbachev
mengundurkan diri dari jabatan presiden Uni Soviet pada Desember 1991 setelah
Uni Soviet mengalami disintegrasi (perpecahan dan pembubaran). Terjadinya
pembubaran Uni Soviet tidak semata-mata diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan
Gorbachev. Disintegrasi itu lebih disebabkan oleh hasrat yang kuat dari rakyat
untuk bebas dari cengkeraman komunisme serta kembali mendirikan negara lamanya
masing-masing yang sebelumnya dianeksasi dan digabung menjadi negara Uni
Soviet.
No comments:
Post a Comment