Sumber: caritugasakademik.blogspot.com |
Apakah potensi itu? Dalam bahasa Inggris, potensi disebut potency
yang berarti ‘daya’ atau potent
yang berarti ‘keras’ atau ‘kuat’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002: 890) dijelaskan bahwa potensi adalah kekuatan, kesanggupan, kemampuan,
kekuasaan, atau daya yang mengandung kemungkinan untuk dikembangkan.
A. Pengertian Potensi
Dalam kamus yang
sama potensi juga diberi pengertian yang lain, yaitu kemampuan-kemampuan dan
kualitas-kualitas yang dimiliki atau ada pada diri seseorang, yang belum
digunakan secara maksimal. Demikianlah, potensi merupakan kekuatan,
kesanggupan, kemampuan, atau daya yang dimiliki seseorang. Namun, kekuatan,
kesanggupan, kemampuan, atau daya itu masih menjadi hal yang tersimpan, terpendam,
atau tersembunyi. Kekuatan, kesanggupan, kemampuan, atau daya tersebut belum
dikembangkan menjadi suatu kecakapan atau keterampilan aktif yang menghasilkan
karya atau kinerja.
Potensi seringkali
disamakan atau diidentikkan dengan bakat atau pembawaan. Maka tidak jarang
dikatakan bahwa orang yang berbakat adalah orang yang potensial, atau orang
yang potensial adalah orang yang berbakat. Potensi memang mirip dengan bakat.
Akan tetapi, potensi agak berbeda dengan bakat karena bakat pada seseorang
biasanya cenderung sudah terlihat tanda-tandanya sejak kecil.
Sebagai kemampuan
atau daya yang masih terpendam, potensi perlu untuk dikembangkan. Pengembangan
potensi harus dilakukan secara tepat dan optimal agar menjadi kecakapan atau
keterampilan (skill). Kecakapan atau keterampilan inilah yang akan
menjadi sarana utama untuk meraih prestasi. Apabila kecakapan atau keterampilan
sudah terbentuk, usaha meraih prestasi baru
dapat dilakukan.
B. Jenis-Jenis
Potensi pada Manusia
Setiap manusia pada dasarnya memiliki
potensi. Dan potensi yang dimiliki masing-masing pribadi berbeda-beda. Ada
orang yang memiliki potensi berupa fisik yang kuat dan gesit, ada yang memiliki
tangan yang terampil melukis, ada yang punya suara bagus dalam menyanyi, ada
yang punya otak encer yang cerdas, ada yang memiliki tangan yang terampil
memainkan alat musik, ada yang sepasang kakinya terampil memainkan bola, ada
yang imajinasinya kuat sehingga pintar menulis karya fiksi, dan sebagainya.
Semua itu ada pada diri manusia, tetapi tidak ada manusia sempurna yang
sekaligus memiliki kesemua potensi atau kemampuan itu.
Banyak dan
beragamnya potensi pada diri manusia memungkinkan manusia dapat meraih prestasi
dalam berbagai bidang dan sektor yang berbeda-beda. Itulah anugerah yang
diberikan Tuhan kepada manusia. Potensi diberikan kepada manusia tidak hanya
sekadar untuk mempertahankan hidup secara minimum, melainkan juga untuk meraih
prestasi tinggi yang dapat mengantarkan manusia pada kemajuan-kemajuan hidup
maksimum demi harkat dan martabatnya.
Potensi yang
dimiliki manusia sendiri dapat dikelompokkan menjadi lima jenis. Kelimanya
masing-masing adalah potensi fisik
(psychomotoric), potensi mental intelektual (intellectual quotient),
potensi mental spiritual (spiritual quotient), potensi sosial emosional
(emotional quotient), dan potensi ketahanan mental (adversity
quotient). Penjelasan dari kelima jenis potensi tersebut adalah sebagai
berikut.
- Potensi fisik (psychomotoric) adalah potensi yang dimiliki manusia dalam wujud organ fisik yang dapat digunakan dan diberdayakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup (dalam arti luas). Potensi fisik dapat dikembangkan menjadi berbagai keterampilan atau kecakapan gerak, seperti olahraga, membuat kerajinan tangan, melukis, bermain musik, dan menari.
- Potensi mental intelektual (intellectual quotient) adalah potensi yang dimiliki manusia dalam wujud kecerdasan otak (terutama pada otak sebelah kiri). Potensi mental intelektual dapat dikembangkan menjadi kecakapan untuk menghitung, menganalisis, merencanakan, dan sebagainya.
- Potensi mental spiritual (spiritual quotient) ialah potensi yang dimiliki manusia dalam bentuk kecerdasan untuk berbuat kearifan. Melalui potensi mental spiritual, manusia dapat menjadi pribadi yang utuh secara intelektual, emosional, dan spiritual. Potensi ini bisa dikembangkan menjadi kecakapan religius yang membuat manusia beriman, bertakwa, serta berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan.
- Potensi sosial emosional (emotional quotient) adalah potensi yang terdapat pada manusia dalam bentuk kecerdasan otak (terutama pada otak sebelah kanan). Potensi ini dapat dikembangkan menjadi kecakapan untuk mengendalikan emosi, motivasi, amarah, tanggung jawab, kesadaran diri, dan sebagainya.
- Potensi ketahanan mental (adversity quotient) adalah potensi yang ada pada diri manusia dalam wujud kecerdasan untuk melakukan atau menghadapi keadaan secara ulet, tangguh, dan berdaya juang tinggi. Potensi ini merupakan salah satu faktor penentu teraihnya prestasi dan sukses karena menjadikan manusia mampu menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan dengan baik. Dengan potensi ini seseorang akan mampu mengubah berbagai tantangan dan rintangan menjadi peluang.
(Sumber:
Sadah Siti, http://caraelok.blogspot.com/search/label/Pengembangan%20Potensi)
No comments:
Post a Comment