Sumber: www2.pictures.zimbio.com, www1.pictures.zimbio.com, http i.dailymail.co.uk |
Selama sembilan atau sepuluh tahun terakhir (2008-2017), gelanggang sepak bola dunia seolah-olah menjadi milik dua pemain saja: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Selama kurun waktu itu, penghargaan-penghargaan terbaik level Eropa dan dunia praktis hanya dikuasai oleh mereka berdua. Rekor-rekor mencetak gol di liga domestik (La Liga) dan Liga Champions serta rekor mengantarkan klubnya masing-masing (Barcelona dan Real Madrid) menjuarai liga domestik dan Liga Champions dipegang oleh mereka berdua.
Penghargaan Ballon d'Or dari FIFA sebagai pemain terbaik
dunia juga didominasi mereka. Selama sepuluh tahun terakhir, penghargaan dan
gelar individual paling bergengsi bagi seorang pemain sepak bola itu hanya
berganti-ganti dari Messi ke Ronaldo tanpa pemain lain mampu menyentuhnya.
Sebanyak lima kali penghargaan Ballon d'Or jatuh ke tangan Messi, yakni pada
tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2015, sebanyak lima kali pula direbut oleh
Ronaldo, yakni untuk tahun 2008, 2013, 2014, 2016, dan 2017.
Dengan skill individu dan kemampuan mencetak golnya yang
tinggi dan jauh di atas para pemain lain, Messi dan Ronaldo memang menjadi
megabintang sepak bola Eropa dan dunia selama satu dasawarsa terakhir. Dengan
kemampuan istimewa yang dimilikinya, praktis tidak ada pemain lain yang mampu
menyaingi performa mereka berdua. Di tengah ketidakmampuan pemain lain
memberikan rivalitas, praktis hanya mereka berdualah yang saling bersaing untuk
mencetak gol, memenangkan pertandingan, serta merebut gelar dan penghargaan
bergengsi di Spanyol, Eropa, dan dunia.
Namun, sejalan dengan berjalannya waktu dan bertambahnya
usia, Messi dan Ronaldo suatu saat akan mengalami penurunan hingga kemudian
akan digantikan oleh bintang-bintang muda yang muncul kemudian. Dalam waktu
kurang dari sepuluh tahun mendatang, Messi (yang saat ini berusia 30 tahun) dan
Ronaldo (32 tahun) kemungkinan besar sudah akan gantung sepatu (pensiun) atau,
kalau masih aktif di lapangan hijau, permaianannya sudah hampir pasti akan jauh
menurun sehingga kebintangannya akan pudar. Ketika itulah akan muncul bintang-bintang
baru menggantikan mereka.
Siapakah pemain-pemain baru yang akan menggantikan
kebintangan Messi dan Ronaldo? Sejauh ini memang belum ada bintang baru yang benar-benar
menonjol dalam usia belasan tahun sebagaimana dahulu terjadi pada diri Messi
dan Ronaldo. Pada awal tahun 2000-an, ketika sepak bola Eropa dan dunia
didominasi oleh bintang-bintang besar seperti Ronaldo (Brasil), Zinedine Zidane,
Ronaldinho, Rivaldo, Raul Gonzales, dan Luis Figo, Lionel Messi dan Ronaldo
yang saat itu masih berusia belasan tahun sudah menunjukkan bakatnya yang besar
dan mencengangkan. Keduanya memang belum mampu bersaing secara ketat dan
konsisten dengan para seniornya, tetapi sesekali Messi dan Ronaldo mampu tampil
cemerlang dan mencetak gol brilian yang menentukan kemenangan timnya.
Dalam usia belasan tahun Messi sudah masuk tim utama
Barcelona bersama Ronaldinho walaupun masih menjadi pemain cadangan. Bintang utama
Barcelona saat itu adalah Ronaldinho, tetapi sesekali Messi merebut perhatian
publik dengan mencetak gol brilian yang menentukan kemenangan El Barca.
Demikian juga dengan Ronaldo yang pada awal 2000-an bermain di Manchester
United. Dalam usia belasan tahun ia sudah cukup menonjol di tim utama MU dengan
sesekali – seperti halnya Messi -- membuat gol spektakuler.
Baik Messi maupun Ronaldo sudah mampu menunjukkan permainan
yang memukau pada usia belasan tahun. Bersama timnya masing-masing, sebelum
usianya mencapai 20 tahun, mereka sudah mampu bermain bagus dengan teknik
tinggi. Sementara itu, keterampilan mereka yang mencengangkan dalam mencetak
gol mengantarkan mereka masuk tim utama kendatipun pada awalnya baru sebatas
pemain pengganti (cadangan). Mereka memang belum mampu menjadi bintang Piala
Dunia (World Cup) dalam usia belasan tahun seperti Pele, tetapi mereka sudah
mampu menjadi bintang klub di tengah persaingan yang sangat ketat.
Saat usia mereka belum genap 20 tahun, sudah terlihat jelas
bahwa mereka bakal menjadi penerus yang mumpuni bagi bintang-bintang senior
mereka. Di kemudian hari terbukti, Messi dan Ronaldo menjadi bintang besar bagi
klubnya masing-masing. Dengan sangat meyakinkan, mereka juga lebih dari sekadar
mampu untuk meneruskan kebintangan para seniornya. Di Barcelona, Messi menjadi
penerus yang sepadan untuk Cruyff, Maradona, Romario, Ronaldo, Ronaldinho,
Rivaldo, Luis Figo, Saviola, Kluivert, dan sebagainya. Adapun di Manchester
United dan Real Madrid, Ronaldo mampu menjadi penerus yang sejajar untuk Bobby Charlton,
George Best, Denis Law, Mark Hughes, Cantona,
Nistelrooy, Beckham, Ryan Gyggs, Scholes, Solskjaer,
Alfredo di Stefano, Ferenc Puskas, Butragueno, Michel, Sanchez, Zamorano,
Redondo, Raul Gonzales, Zidane, dan sebagainya.
Apakah saat ini ada pemain muda berbakat yang mampu bermain
menonjol dalam usia belasan tahun di level liga-liga elite Eropa sebagaimana
yang diperlihatkan Messi dan Ronaldo pada masa mudanya dahulu? Tampaknya belum
ada. Beberapa nama pemain disebut-sebut sebagai calon penerus Messi dan
Ronaldo. Namun, permainan mereka saat ini terlihat masih belum sebaik Messi dan
Ronaldo ketika keduanya seusia mereka.
Neymar yang saat ini bermain untuk Paris Saint Germain
(Prancis) merupakan nama yang dianggap paling favorit untuk menggantikan
kebintangan Messi dan Ronaldo. Namun, dalam usia yang sudah tergolong matang
saat ini (25 tahun), Neymar masih juga belum mampu melampaui Messi dan Ronaldo
walaupun dalam pemilihan pemenang Ballon d’Or tahun 2015 dan 2016, ia sempat
bersaing ketat dengan keduanya. Jika saat ini Neymar berusia di bawah 22 tahun,
peluangnya untuk menggantikan Messi dan Ronaldo masih terbuka lebar.
Sampai dengan dua-tiga tahun mendatang, Neymar tampaknya
masih akan tetap berada di bawah bayang-bayang Messi dan Ronaldo. Namun, ia
masih memiliki kesempatan waktu sekitar dua sampai empat tahun untuk
menggantikan Messi dan Ronaldo. Dua-tiga
tahun dari sekarang, saat Messi berusia 32/33 tahun dan Ronaldo berusia 34/35
tahun, dan keduanya sudah mengalami penurunan kemampuan yang cukup drastis, Neymar
yang saat itu akan berusia 27/28 tahun justru dapat mencapai puncak kemampuan
dan kebintangannya jika ia bisa bermain konsisten serta mampu mengembangkan skill individu dan mentalitas
bertandingnya secara progresif. Namun, dengan menjadi pemain dan bintang
terbaik pada usia 27/28, puncak kebintangan Neymar tentu saja tidak akan
sepanjang atau selama Messi dan Ronaldo.
Sejumlah nama lain juga diperkirakan bisa menjadi penerus
Messi dan Ronaldo. Ada Isco (25 tahun, Real Madrid), Paul Pogba (24 tahun,
Manchester United), Paulo Dybala (23 tahun, Juventus), Dele Alli (21 tahun,
Tottenham Hotspur), Leroy Sane (21
tahun, Manchester City), Ousmane Dembele (20
tahun, Barcelona), Gabriel Jesus (20 tahun, Manchester City), Marcus Rashford (20 tahun, Manchester United),
dan Kylian Mbappe (19 tahun, AS Monaco). Menurut
sejumlah media dan para pengamat, nama-nama tersebut cukup berbakat, produktif,
dan memiliki prospek yang baik untuk menggantikan dan meneruskan Messi dan
Ronaldo.
Namun, kembali nama-nama itu perlu diperbandingkan dengan
Messi dan Ronaldo saat keduanya bermain seusia mereka. Permainan,
produktivitas, dan kontribusi mereka pada klubnya masing-masing saat ini
tampaknya belum sebaik dan sekonsisten hal yang sama yang diperlihatkan Messi
dan Ronaldo dahulu. Mungkin benar, mereka memang potensial dan sering bermain
bagus, tetapi sejauh ini gaung dan dampak permainan mereka masih di bawah
Neymar dan masih jauh sekali di bawah Messi dan Ronaldo.
Untuk menyejajarkan diri dengan Neymar dan apalagi dengan
Messi dan Ronaldo, mereka harus bekerja sangat keras. Jika bakat mereka
mencukupi, kerja keras dan konsistensi dalam mengembangkan talenta dapat
membuahkan hasil yang bagus: beberapa dari mereka bisa menjadi pewaris Messi
dan Ronaldo. Perihal apakah hal itu akan terwujud atau tidak, kita tunggu dalam
dua sampai empat tahun mendatang.
Namun, bagaimanapun juga, sebagai pencinta sepak bola, kita tentu
berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan ada bintang baru yang
meneruskan permainan dan kebintangan Messi dan Ronaldo. Siapa pun dia atau
mereka (Neymar, Pogba, Dybala, Mbappe, Dembele, atau yang lainnya) itu tidaklah
penting; yang penting muncul bintang baru dengan kemampuan yang setara atau
bahkan mungkin melebihi Messi dan Ronaldo. Secara alami atau diusahakan secara
ilmiah dan sistematis, hal itu harus terwujud agar sepak bola tetap menjadi olahraga
yang memiliki daya tarik.